BUMI? APAKAH BENARKAH DALAM AL-QURAN? BAGAIMANA SAAT INI?

 

BUMI? APAKAH BENARKAH DALAM AL-QURAN? BAGAIMANA SAAT INI?

Sherly Olyfiya Frifana

Ilmu Falak

 Setiap orang mengenal apa itu bumi, dan bumi itu benda apa, tentu setiap orang tahu. Menurut KBBI, bumi merupakan tempat manusia hidup, dimana mahluk hidup berkembang biak.[1] Bumi juga dituliskan dalam al-Quran mengenai penciptaanya bahkan juga apa yang akan di alami manusianya, salah satunya musibah, rezeki, sakit, sehat, nmaupun lainnya.

Dari beberapa ayat al-Quran tentang peciptaan bumi dan isinya, salah satunya ada dalam Surah An-Naziat ayat 27-32. Dalam  kandungan surat tersebut, dapat ditafsirkan beberapa makna dan dapat digabungkan dengan penguasaaan ciptaan Tuhan yang sangat indah dan tidak dapat ditandingi. Bahkan saat ini beberapa pertanyaan tidak bisa dijawab dengan sebuah tafsiran al-Quran. Mungkin di dalam kehidupan ini tidak terlepas dari faktor kehidupan seperti tumbuhan, manusia, hewan dan lain sebagainya. Tapi peranan yang penting adalah dimana tempat tersebut adalah berada di bumi. Baik di dataran, laut, maupun di udara.

Sejarah menunjukkan bahwa beberapa dari pembentukan bumi yang awal mula bumi terbentuk menjadi satu  kesatuan dari berbagai perpecahan benua yang ada, yaitu disebut dengan Pangea. Saat lempeng bumi bergerak yang berasal dari tenaga endogen, saat itu bumi mulai mengalami kerenggangan, lambat laun  mulai menjauh  hingga membentuk pulau-pulau yang saai ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu Laurasia (terdiri dari Eropa, Asia, dan Amerika Utara) dan Gondwana (terdiri dari Afrika,sebagian Amerika Selatan, India, dan Australia).

Pembentukan  jagad  raya dan  isinya tentu tidak terlepas dari peranan yang ada di dalam bumi. Salah satunya adalah bagaimana bumi itu terbentuk, yang awal mulanya dari gas, awan, atau nebula. Dan awal mula bumi terbentuk karena adanya ledakan besar yang disebut big bang theory. Yang dijelaskan dalam  Masa ini dijelaskan dalam al-Quran surat An-Naziat ayat 27 yang bertuliskan:

أَأَنْتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ السَّمَاءُ ۚ بَنَاهَا

Apakah penciptaan kamu lebih hebat ataukah langit yang telah dibangun-Nya?”

Masa kedua pembentukan jagad raya, adalah tentang pengembangan dan penyempurnaan. Dengan adanya alam semesta mengembang, galaksi-galaksi saling menjauh dan langit semakin tinggi. Dari kutipan "penyempurnaan" memiliki arti bahwa alam ini tidak semata-mata terbentuk, tetapi melewati proses panjang yang telah terjadi.

Dalam al-Quran  dijelaskan dalam surah An-Naziat ayat 28, yang bertuliskan:

رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّاهَا

" Dia menjadikan malamnya (gelap gulita) dan menjadikan siangnya (terang benderang)."

 Masa ini adalah dimana matahari  sebagai sumber cahaya di dalam kehidupan. Pada masa ini juga, bumi berotasi hingga adanya peristiwa siang dan malam. Peristiwa rotasi bumi dan matahari terjadi hingga kehidupan saat ini berlangsung

Mengutip ayat 30 yang bertuliskan:

وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَاهَا

“ Dan setelah itu bumi Dia hamparkan.”

 Masa ini dijelaskan bahwa pada masa ini mulai munculnya daratan, tumbuhan, hewan. Adanya peristiwa tumbukan antara matahari dengan komet yang menyebabkan massa matahari terpental ke luar. Massa yang terpental salah satunya adalah bumi. Jadi disini adalah salah satu peristiwa terbentuk sebuah Pangea, dan saat lempeng bumi tersebut bergerak, bumi terpecah menjadi dua bagian, yang Utara disebut dengan Laurasia dan yang selatan disebut dengan Gondwana. Cakupan dari Laurasia adalah bagian Eropa, Asia, dan sebagian dari Amerika Utara. Gondwana cakupannya adalah wilayah Afrika, dan Amerika Selatan.

Ayat 31 yang bertuliskan:

وَالْأَرْضَ بَعْدَ ذَٰلِكَ دَحَاهَا

“ Darinya dipancarkan mata air, dan (ditumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya.”

Masa ini dijelaskan bahwa dimana terjadinya evolusi bumi dari tidak ada air hingga adanya air yang berasal dari komet yang menghantam bumi dan hidrogen yang bereaksi dengan unsur-unsur yang terdapat di bumi dan terbentuklah uap air, hingga air ini turun menjadi sebuah hujan. Bukti adanya air adalah berasal dari komet deuterium dan hidrogen. Lalu setelah munculnya air, muncul berbagai macam tumbuhan yang ada di bumi, hingga di gunakan untuk keperluan kehidupan mahluk-Nya.

Masa keenam, dalam surat An Naziat, ayar 33-32 dimana tercipta nya gunung-gunung setelah munculnya tumbuhan. Dan dalam tanah juga muncul akar atau disebut dengan pasak. Karena dapat menahan dari hantaman kerasnya air hujan dan badai kecil. Lalu fungsi gunung disini ialah menyetabilkan kerak bumi dari goyangnya tanah. Lalu di sebutkan dalam ayat 33, setelah terbentuk nya gunung, terciptanya mahluk hidup, yaitu hewan dan manusia.

Dalam enam  masa tersebut, bisa kita lalui dengan adanya kehidupan di bumi ini melalui proses panjang yang terdapat masa-masanya. Mungkin kita tahu, bahwa manusia telah ada dan telah berada di bumi, tapi apakah kita tahu, bahwa di dalam bumi tersebut bergerak dan berotasi setiap saat tanpa ada kekeliruan. Jelas dalam hal ini kuasa-Nya adalah hal yang tak dapat dijelaskan hingga tidak ada yang bisa menandingi-Nya. Konsepsi jagad raya sendiri adalah hal yang sangat mudah dijelaskan secara teori, tetapi dalam kenyataannya kita belum pernah mengetahui awal mula terbentuknya, dan proses nya. Jadi dibandingkan dengan yang lain, Allah adalah Tuhan yang maha Kuasa, tidak ada yang bisa menandingi-Nya.

Ini adalah awal penciptaan bumi yang berada di dalam ayat-ayat al-Quran. Tetapi saat ini, ada hal yang tidak dapat dijelaskan dalam hal ini, mengenai bumi saat ini. Adanya virus yang terpapar di dalam bumi yang menyebabkan manusia tersebut banyak mengalami ujian. Seperti dalam surah al-Baqarah ayat 155-157 yang dimana menjelaskan bahwa kita sebagai manusia harus bersabar menghadapi ujian ini, ada tiga hal, yaitu: (1) ketakutan, (2) kelaparan, (3) kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan apabila seseorang tertimpa musibah, kita berkata : “inna ilahi raji’un” karena sesungguhnya kita (manusia) adalah milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Dan setiap orang apabila memohon rahmat, petunjuk serta ampunan, maka Allah akan memberikannya. Sehingga kita harus berdoa, agar virus Corona ini dapat menghilang di bumi, dan keadaan ini semakin membaik.

Saat ini di tengah adanya pandemi dari COVID-19 menjadikan kita, bahwa manusia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Allah yang telah menciptakan bumi dengan lengkap beserta isinya. Serta ujian yang diberikan oleh Allah ini, menandakan bahwa kita harus bersabar serta bersyukur dengan kehidupan saat ini. Bahkan masih ada planet-palnet yang lebih besar, daripada bumi, masih ada jarak ribuan milyar cahaya yang terdapat bintang-bintang yang bercahaya dengan terang. Kita manusia yang ada di bumi, bukan apa-apa dibandingkan dengan Allah yang menciptakan bumi dan seluruh isinya. Maka dari itu, kita pasti bisa menjalankan ujian ini, dengan terus bersyukur dan berdoa kepada Allah, agar pandemi ini segera berakhir.



[1] KBBI V Versi Online diakses pukul 14.05 WIB

Komentar

Postingan Populer