Gara-gara Corona, Ramainya Tadarusan di Mushola
Gara-gara
Corona, Ramainya Tadarusan di Mushola
Seperti yang kita
ketahui, virus corona yang dikenal dengan istilah covid-19 ( Corona Virus
diseases-19 ) adalah virus yang penularannya sangat cepat. Virus ini bisa
menular karena adanya kontak fisik antar manusia yang tidak bisa dihindari.
Obat penawarnya pun masih belum ditemukan sampai saat ini. Rumah sakit dan
paramedis juga merasa kewalahan akibat banyaknya pasien dan alat medis yang
kurang memadai. Rumitnya penanganan wabah virus corona ini membuat para
pemerintah di dunia menerapkan social distancing..
Seperti di negara
tercinta kita ini, Indonesia. Pemerintah menghimbau kepada masyarakatnya untuk
tetap di rumah saja. Tempat umum seperti
sekolah, pabrik, pasar, toko, mulai sepi karena social distancing tersebut.
Sehingga banyak orang yang merasa dirugikan soleh dampak virus covid-19 ini.
Dalam segi ekonomi, banyak yang merasa putus asa sebab kehilangan pekerjaan dan
masalah tersebut memang sulit dipecahkan dalam masa pandemi ini.
Bulan Ramadhan tahun
ini memang sangat berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dampak virus corona
yang sangat terasa di semua lapisan masyarakat ini, membuat umat islam sadar
bahwa memang hanya Allah SWT yang mampu menolong hamba-Nya. Umat islam saat ini
percaya akan kemukjizatan Al-qur’an bahwa Al-qur’an adalah Asy-Syifa’ yaitu penyembuh.
Mereka berharap wabah ini segera dihilangkan oleh Allah SWT sehingga banyak
yang berlomba-lomba untuk mencari ridho-Nya. Karena tidak mungkin mengadakan
majlis khataman, banyak masyarakat sekarang yang mengadakan khataman online. Khataman
online tersebut biasanya diadakan lewat via whatsapp seperti grup UPTQ kemarin.
Bukan hanya itu, kegiatan tadarusan di
mushola juga semakin ramai.
Di desa saya,
masyarakat sadar akan pentingnya membaca Al-qur’an. Yang tahun kemarin hanya
3-4 orang, sekarang bertambah lebih dari 10 orang. Hal tersebut dikarenakan
banyak orang yang bekerja dirumah sehingga banyak waktu luang untuk melakukan
tadarusan di mushola. Kegiatan tadarusan tersebut dibagi menjadi dua waktu,
ba’da shubuh sampai pukul 07.00 untuk kaum wanita dan ba’da teraweh sampai
pukul 22.00 untuk kaum laki-laki. Untuk wanita yang hendak tadarus, mereka mengikuti
sholat shubuh berjama’ah terlebih dahulu. Sehingga saat sholat shubuh, di
musholla ramai orang yang berjamaah. So, bagaimana kegiatan tadarusan di rumah
kalian?
Selain karena mencari
keberkahan pada bulan Ramadhan, masyarakat melakukan tadarusan, khataman
online, dll karena berharap wabah corona ini segera hilang lantaran kitab suci Al-qur’an.
Sesuai firman Allah SWT dalam QS.Al-Isra’:82
وننزل من القرآن
ما هو شفاء ورحمة للمؤمنين ولا يزيد الظالمين إلا خسارا (82)
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi obat (penawar)
dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah
kepada orang-orang yang dhalim selain kerugian”
Maka dari itu, marilah kita bersama-sama berdo’a agar wabah virus
covid-19 ini segeradihilangkan Allah SWT lantaran kitab suci yang mulia ini
yaitu Al-Qur’anul Karim.
(Intan UPTQ 2019)
Komentar
Posting Komentar